Saturday 18 February 2012

TERSANDUNG SEORANG NELAYAN PANTAI TUA



Seorang nelayan tua
sedang ralit menarik jala
di gigi tepian pantai
air di laut sedang surut
hanya paras betis arasnya
bersama sepuntung rokok gulung
rokok daun
peneman di bibirnya. 


Asyik sekali gayanya
menggulung akan jalanya
seakan tiada keresahan
di jiwanya sedang bergelora
yang melanda
dan melembayungi hatinya,
hati seorang tua
hati seorang nelayan merdeka.


Tiada sesiapa menyangka
dari gulungan rokok gulungnya
kisah terselindung
hati yang terundung duka
akan nasib
anak isterinya
yang setia menanti
kepulangannya
bersama rezeki yang akan dibawa.


Air lautnya semakin cetek
pasir pantainya kian terhakis
demi atas nama kemodenan
dan pembanggunan
negaranya yang membangun
pantainya di tambak
dikorek dan dikeringkan.


Anak-anak ikan semakin menjauh
ibu-ibunya pula semakin tidak berlabuh
bertelur
dan beranak pinak
tiada zuriat 
buat penyambung rezekinya
rezeki seorang nelayan tua
yang telah di mamah usia
rezeki seorang nelayan pantai
sepertinya
yang tersandung kaki
di gigi pantai kelahiran asalnya. 


ss-z/spl/pr..18-feb-2012.





No comments:

Post a Comment